Sontoloyo thing di malam tahun baru
Desember 30, 2008 pukul 4:14 am | Ditulis dalam Dunia Ini Panggung Sandiwara.. | 12 KomentarTag: tahun baru 1 muharram 1430 hijriah
Di masjid depan rumah saya semalem diadain peringatan 1 Muharram 1430 H berupa dzikir bersama. Setelah acara dzikir slese, dilanjutin acara makan-makan. Masjid memang udah nyiapin konsumsi berupa nasi kotak (isinya nasi minyak, rendang, dll,saya gak tau pasti.).
Tepat acaranya selesai, saya buru2 pulang ke rumah karena saya bener2 udah laper. Kenapa gak nunggu nasi kotak?? hihihihi. Di rumah ada ayam cabe favorit saya. Nggak bisa dikalahin ma nasi minyak,,apalagi rendang. Karena rendang buatan mama saya enaaaakkk banget.
Tinggallah papa & mama yang tetap di masjid. Kebetulan mereka memang termasuk panitia acara.
Tapi eeee tetapi… Sekitar 3 menitan saya tutup pintu, mama nyusul masuk ke rumah.
“Kok cepet pulang ma?”
“Ah, kacau nih. Daripada mama tetep disana trus sebel, mending pulang aja.”
Ngliat dari ekspresinya, saya gak tanya lebih jauh.
“Ya udalah. Mau makan gak? Mbak lagi siap2 mau makan, nih.”
“Okelah.. yuk!”
Jadilah kami menikmati makan malam berduaan.
“Mana papa ya?” Saya beraniin tanya karna sepertinya udah agak reda tu emosi mama.
“Masih di Masjid sih. Tadi mama liat papa sama bapak2 lain. Eh, mbak, tau nggak?”
“Nggak tau. . .”
“Yee,,bentar duluuu. Mama pulang cepet nih gara2 di sana ibu2 malah sibuk beres2. Bungkus2 makanannya untuk bawa pulang, padahal acara makan2nya belom mulai.”
“Lha, mbak kira udah makan2..” Saya gak berani komentar lebih jauh, biar mama aja deh yg cerita.
“Tau-tau bu xXx (istri ketua masjid) marah sama mama karena nyuruh bawa pulang makanan. Padahal tadi mama cuma bengong, ngliatin ibu2 laen bungkus2.”
“Mama gak jelasin ma bu xXx?”
“Ya mama bilang lahh. Tapi malah si ibu ikutan bungkus2.”
Pembicaraan kami terputus karena papa pulang. Saya jadi curiga, soalnya masjid masih rame banget.
“Acaranya dah slese ya pa?”
“Hehehehe.. Papa nih kabur, mbak. Yang di masjid pada buas-buas tuh. Rombongan tamu undangan dari luar masih ada 4 orang yang belom kebagian makan. Papa pikir masjid keliatan sibuk karena pada sibuk ngurusin tamu. Tapi ternyata mereka sibuk rebutan nasi kotak. Sementara tamunya didiemin aja.”
“Ih, mama juga tadi kayak gitu. Tapi ibu-ibunya masih di ruang konsumsi, pa.” Tiba2 aja mama ikut ngobrol.
“Ini bapak-bapak loh, ma. Papa malu banget ma tau-tamu. Makanya setelah selesai urusan makan mereka, papa kabur.”
Akhirnya papa ikut nimbrung makan. Udah kelaperan banget, terakhir cuma makan pempek sore, sementara saat itu udah jam 10 malam.
BAru aja slese makan, ada ketokan dari pintu depan. Papa langsung buka sendiri. Hohoho.. Ternyata pakDe wWw dan pakDe mMm.
“Loh, pak.. Ada apa?” papa tanya dengan nada datar dan tetep papa bangeet >> ramah.
“ini.. mau anterin nasi kotak nih.. Sekalian.. Minta tolong liatin, ada yang pingsan di Masjid, si nNn.”
“Ayo kita liat.. Nasinya bawa pulang lagi aja. Di sini gak ada yang mau makannya. Anak2 udah pada makan.”
“Ya, buat sarapan besok pagi aja.” Kata si pakDe setengah memaksa.
“Gak lah, anak-anak gak suka nasi minyak.” Nada bicara papa mulai berubah..
Papa pergi dan saya masuk kamar. TEringat sama suatu kalimat yang ntah saya pernah baca dimana. Isinya kira-kira gini,
Seorang intelektual harus jaga jarak biar nggak terperangkap dalam kekuasaan.
Soalnya ketika intelektual itu masuk ke dalam lingkaran kekuasaan (saya analogikan sebagai kelompok buas tadi) dan lupa pada kewajiban, nilai keadilan dan kebenaran, maka bukannya mengabdi pada rakyat (tamu undangan). Setelah berkuasa, ia malah menjadi bencana bagi rakyat.
Nah, sebut saja papa mama saya kelompok intelektual yang belum terjebak pada kekuasaan. Menurut saya, seorang intelektual jangan bersikap netral seperti sikap mama saya yang diam saja. Datar.
Bergerak!!
Akan lebih keren kalo kaum ini bermakna bagi masyarakat.
Kaum intelektual yang belum terjebak pada kekuasaan seperti ini memiliki tugas untuk masuk ke dalam kaum buas dan menyelamatkan rakyat,,seperti si papa yang berhasil memberikan nasi ke tamu. Tapi lagi-lagi saya sesali, si papa malah kabur. Padahal jumlah ‘rakyat’ yang perlu diperjuangkan masih banyak.
Kalo kebenaran cuma diambil setengah-setengah kayak gini, kemana dong sisanya?? Apa lari lalu bertransformasi menjadi ketidakbenaran?
Wow….. Ntahlah.
Anyway, Selamat Tahun Baru Islam 1430 H. Semoga kita selalu diberi kebaikan, diberi kesehatan, dan dimudahkan segala urusan, dll..
Serta selamat tahun baru 2009. Jangan lupa taon depan pemiluu. Ada paranormal *apa kita paranggaknormal yaak??* yang bilang kalo pemilu 2009 gak bakal terwujud. Kita liat aja nanti.
Oiaah,,saya cuma dapet 3 sms taon baru hijriah loh.. Dan sms selamat natal?? taon ini menyusut, cuma 14 buah. Dapat sms natal udah jadi ritual buat saya. Tiap taon saya konfirmasi, tiap taon juga ada orang baru yang sms.
Loh kok?!!
Kapan-kapan saya ceritain deh. Hehe..
oneLy me,
o c H a
12 Komentar »
RSS feed for comments on this post. TrackBack URI
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan
Jejak
Arsip
- Desember 2013 (1)
- Februari 2009 (1)
- Januari 2009 (3)
- Desember 2008 (1)
- November 2008 (4)
- Oktober 2008 (7)
- September 2008 (18)
- Agustus 2008 (27)
-
Yang baru nih..
Banyak yang ngintipin
Orang2 iseng udah pencet
- 78,894 kali
Kategori
Saya di..
CasCisCus
Mampir dong..
Tags
17an alex noerdin aliran dana amerika amerika serikat anak artis autis batang beijing BLBI caleg calon curhat debat dokumen film gubernur hasil helmy helmy yahya idul fitri inggris inul joe biden kampanye kapten kata-kata kumpulan laskar pelangi lebaran lembaga survei lenjer lin dan lingkaran survei lomba lsi makanan mc cain mccain menikah meriah mia noerdin nomor obama oesman Olimpiade palembang palsu pempek pempek palembang penghitungan pilkada presiden puskaptis quick count sarah palin selamat sms suara sumatera selatan sumsel survei syahrial syahrial oesman taufik hidayat telok telur Terry today traktir ucapan urut wakilYang Ajiiiiippp...
- Achoey Sang Khilaf
- Adventurer Ali
- Analisis Kwik Kian Gie
- Andy MSE
- APPRENDRE LE FRANCAIS
- Arina
- aRuL
- Bule Ngehe-Bule Rusak
- Busby SEO Test
- cakmoki
- Diana
- Dr. Imran Nito, Sp.PD
- Echallium
- Edi Psw
- eruhaku
- FaNZ
- f[L]eur
- goncecs
- HandoKing
- Hilal Achmad\’s Blog
- irwan
- itempoeti
- juliach
- Kick Andy
- Klub Buku dan Film SCTV
- Kus Andriadi
- Laligo.net
- Lomo Nasution
- mikekono
- Muhammadjabir
- Ndoro Kakung
- newsanchoradmirer
- NiNa
- NyuriaN
- ongisnade.net
- Pakde Sumintar
- petak
- PetriX aka Lukis
- Pipiet Senja
- reekoheek
- Rizkiadi
- SaRaH Tidak Sendiri
- Sherina
- silly
- stenlymandagi
- Sudhew
- Tb. Sjafri Mangkuprawira
- Urologi NAD
- wahyukresna
- Welcome
- yessymuchtar
- yoe
- Yudhisti
- Yulis
- Zul
Blog di WordPress.com.
Entries dan komentar feeds.
wah bagus juga tuh papa mamamu….
heran pada gila nafsu semua
Comment by aRuL— Januari 1, 2009 #
nyasar ke sini
dan gak nyesel.
hehe
Comment by ika_karla— Januari 1, 2009 #
sungguh disayangkan, masjid
sebagai tempat pengokohan iman
ternyata menjadi tempat mempertontonkan
kebuasan dan nafsu
semoga kita bs menjadi hambaNya
yang selalu bs menahan diri
dari keserakahan dan godaan
kemewahan duniawi
mantap sista 🙂
Comment by mikekono— Januari 1, 2009 #
Astaghfirullahh … baru nasi aja kok udah pada lupa diri gitu ya? Padahal mereka kan bukan termasuk orang-orang yang kelaparan toh? Jadi, rebutan nasi itu semata-mata karena keserakahan yak? Aduh, baca ceritanya aja saya malu …
Bayangkan kalau mereka pegang jabatan di pemerintahan, yang menghadapi uang milyaran bahkan trilyunan, kayak apa kalapnya?
Hhhh … (*menghela napas berat*)
Oia, papa dan mama Ocha manggil Ocha ‘mbak’ ya? Lucu …
Comment by tutinonka— Januari 1, 2009 #
Seorang intelektual harus setia pada intelektualitas yang dimilikinya dengan bersikap obyektif terhadap kondisi yang ada.
Dia harus berjarak dari persoalan agar lebih jernih menangkap substansi dan akar persoalan yang sesungguhnya.
Namun juga mampu masuk pada persoalan untuk menjadi problem solver dari persoalan yang ada. Seorang intelektual atau cendikiawan bertanggung jawab secara keilmuan untuk mengabdikan ilmunya pada kemaslahatan.
Tabik… 🙂
Comment by Mahendra— Januari 2, 2009 #
met tahun baru islam dan tahun baru masehi ya…..
semoga menjadi lebih baik….
Comment by mie2nk— Januari 2, 2009 #
kayaknya aku belum sms ya 😀
lewat sini aja deh ucapannya.
selamat natal, selamat tahun baru 2x dan selamat menjalani hari hari kedepan yang lebih cerah…
Comment by easy— Januari 3, 2009 #
tapi kalau si intelektualnya bisa mengendalikan diri bahkan bisa membawa orang2 sekitarnya mengubah sikap negatif mereka, itu lebih baik kan, cha?
emang sih ga mudah menjaga idealisme kalau udah masuk ke lingkaran kekuasaan, tapi bukan ga mungkin kan????
Comment by wyd— Januari 4, 2009 #
walau terlambat aku mau ucapain met tahun baru…and salam kenal yah dari aq….
Comment by iwan— Januari 4, 2009 #
hahaha…. ternyata tetangga mbak ocha parah bgt hihihi
Comment by dian— Januari 4, 2009 #
wekekekekek…seru juga! susah juga ya kondisi kayak gitu. apalagi cuma satu dua orang yang bisa mikir jernih…
Comment by geRrilyawan— Januari 5, 2009 #
Nice Info, thanks 😀
Comment by 4ddl— Agustus 30, 2011 #